Senin, 07 September 2015

Saya, Ibu Rumahan

Dulu saya jadi Ibu kantoran, pergi pagi pulang malam. Memaksimalkan waktu weekend pergi dengan suami dan anak-anak. Mau ke mall, ya bisanya weekend aja. Konsekuensinya, mall rame banget.

Sekarang saya Ibu rumahan. Di rumah saja. Bisa anter jemput anak-anak, ikutan ngobrol-ngobrol sama ibu-ibu di sekolah, ikutan pengajian komplek atau disekolahan. Ikutan arisan, dll . Semua terjadi karena ya Alhamdulillah saya Ibu rumahan. Ibu rumahan yang atas izin Allah, ikut bantu suami cari duit. Dari rumah.

Walaupun kerja dari rumah, saya perlu mengatur waktu. Karena pekerjaan yang dikerjakan secara asal-asalan tidak akan menghasilkan. Kalaupun menghasilkan, yaaa.. asal-asalan. Asal ada uang, asal ada yang dikerjain :)

Sejak memutuskan mencari penghasilan yang bisa dikerjakan dari rumah, saya beli komputer. Lalu membeli printer yang juga berfungsi sebagai scanner. Lalu suami membelikan meja kerja, bukan yang baru. Melainkan karena kantor temannya mau pindah, ada meja kantoran yang bisa dibeli murah, beserta kursi nya (kursinya sekarang sudah rusak, dan dibuang).

Di awal mulai bekerja dari rumah, saya suka banget begadang. Tidur jam 2 pagi, padahal jam 5 harus bangun lagi karena berangkat kerja. Oleh sebab itu memutuskan resign, karena gak kuat juga begadang nya hehehe... Ditambah urusan domestik yang dari tahun ke tahun selalu muncul, yakni urusan asisten rumah tangga. Kantor jauh dari rumah, punya 2 anak kecil, tentu bukan pilihan yang enak. Meminta tolong Ibu atau mama mertua (sekarang sudah almarhumah) untuk menjaga anak-anak, ya gak bisa setiap hari juga. Masing-masing punya kesibukan.

Sekarang ini saya mengatur waktu kerja, saat anak-anak sekolah maka itulah waktu kerja saya. Jika tidak ada kegiatan seperti pengajian atau arisan, maka saya akan di rumah. Sambil menunggu waktu menjemput anak tiba. Kalau ada kegiatan lain, saya akan memulai kerja setelah anak-anak tidur. Dan iyaaa... jadi begadang. Tapi kan tidak setiap hari hehehe.. dan bisa dibalas dengan tidur jika diperlukan, setelah anak-anak berangkat sekolah.

Inti nya, saya punya waktu kerja yang bisa saya sesuaikan dengan kebutuhan saya sebagai ibu rumahan dan juga perempuan yang butuh teman di komunitas yang bermanfaat.

Saya tidak pernah menyesali keputusan untuk meninggalkan kantor yang sudah menafkahi selama kurang lebih 14 tahun, untuk mencari rejeki lain. Dan yaa.. saya menikmatinya.
Bisa ngobrol dengan teman² sesama wali murid, datang ke acara-acara sekolah anak-anak, aktif di pengajian, dll.

Saya, Ibu rumahan... yang juga mencari penghasilan buat keluarga dari rumah :)

belajar bikin tempat jarum 
ngopi² saat anak² sekolah

arisan dengan teman² bisnis

Saya akan membantu ibu-ibu lainnya yang ingin seperti saya. Info lengkap bisa hubungi saya di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar